FB Tweet Group
TOLONG!!! Jangan KLIK INI !!!
mm

SELAMAT DATANG DI ◦☆◦ GO|Blog's ◦☆◦

SEBUAH KEBANGGAAN TERSENDIRI BAGI SAYA, KARENA ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA INI, SEBUAH BLOG YANG MUNGKIN BUKAN SESUATU YANG PENTING BAGI ANDA.

KAMI MENYEDIAKAN BERBAGAI CONTOH TUGAS DAN INFORMASI IPA DAN MATEMATIKA

SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT UNTUK SAYA DAN KITA SEMUA.. AMIN.....


PEMBUAT BLOG


ttd

(luqman abdul hakim)

Label

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Bahasa Jawa

Pembuat Blog

PES dan WE

Bahasa Indonesia

handphone

Bahasa Inggris

aplikasi hp

Matematika

software

Cerpen

Terpatah Cinta

gelap gulita menyambutku saat ku buka mata yang telah lama tertutup ini, suara gemricik air melintas di telingaku, sekedip cahaya malu-malu muncul di depan mata ini, terkadang terlintas suara suara memaggilku, lama kelamaan suaranya pun makin menjadi, tertuntun langkah kakiku menuju asal suara itu.
tiupan sang bayu menyambutku, ku tertengguk dengan suara merdu burung-burung bernyanyi, derasnya air terjun menambah indah keelokannya, terdengar suara memanggil-manggil namaku, kubertaya pada hatiku
"suara siapa ini, mengapa terus memangil namaku" tanyaku dalam hati yang sedang takjub seakan tak percaya apa yang baru saja kulihat
sebuah telapak tangan jatuh di pundakku, ku terkaget-kaget melihatnya , sesekali ku berfikir mungkin ini hanyalah mimpi, suara-suara lembut membelai-belai namaku, nampak seseorang memadangku dengan mata sipitnya
"tagor... apakah itu benar kau tagor....?" teriakku
"ya ini aku sekarku sayang" jawab tagor merayuku
"syukurlah kau baik-baik saja..., dimana ini mungkinkah aku sudah mati..?" jawbku mendesak
Tagor terdiam kaku, tak sepatah katapun keluar dari bibir merahnya....
tengorokan makin mengering laksana sumur di kamarau.... pelan-pelan suara mulai menyembuyikan dirinya, ku hempaskan semua isi hati ini seakan dunia ini hanya ada aku seorang.
pelukan hangat menghampiriku, jujur aku merasa nyaman di peluknya..., hati tentram dan kehangatan kasih sayang inilah yang sudah lama aku impikan, apalagi semenjak ayahku membanting tulang ke luar negri, suasana rumah kami tidak bagitu hangat sehangat kasih sayang ini, semenjak itu tiada satupun pria yang menjaga aku dan ibuku
"sekar.... mari kita terbang menuju awan... menuju dunia indah kita berdua..." kata Tagor berusaha merayuku
"maafkan aku Tagor... aku tak bisa menemanimu.... mungkin inilah takdir kita?"jawabku dengan terbata-bata...
alunan ayat-ayat suci alqur'an menggema di kamar rumah sakir sekar, sorang pria paruh baya mengumandangkannya..., tak lain alunan ayat suci al qur'an di lantunkan oleh ayahnya sekar, jari-jari sekar pun mulai bergerak lamban...
"dok... dokter.... cepat kemari dok.....?"teriak ibundari dengan air mata kebahagian yang terus menetes dari matanya
perlahan-lahan sekar mulai melihat kembali indahnya dunia ini, senyum-senum bahagia orang yang menyayanginya menyambut sekar mambuka matanya kembali setelah sekian minggu koma
tak terasa waktu berjalan amat cepat , sebulan kini telah berlalu, sekar sudah mendapat lampu hijau untuk pulang ke rumah, kaki-kaki mulusnya hingga kini masih kaku dan tak berdaya,
"dok... apakah kaki saya ini masih bisa sembuh..?" tanyaku meluapkan isi semua hatiku yang was-was ini
"gak usah panggil dokter panggil ja Adit...... kamu sangat beruntung sekar, banyak pasien yang tak seberuntung kamu, saya yakin kamu pasti sembuh, dengan melakukan hemoterapi secara teratur selama 10 bulan, besar kemungkinan kamu sembuh... belum lagi ditambah dukungan orang-orang yang menyayangimu" jawab dokter berusaha meyakinkanku
"terima kasih dok.. " jawabku bahagia
"sekar ..... panggil ja adit" jawab dokter
"ya adit" jawabku dengan senyuman di bibir yang masih pucat ini
"ya gitu dong... besok aku akan datang kerumahmu utuk mengontrol keadaan mu" jawab adit dengan senyum manis dibibirnya
Suasana rumah yang gelap menyambutku, malam itu rumah terasa sunyi.., daun-daun kering berserakan hampi metupi seluruh halaman, suara pintu tua seperti jangkrik membahana saat ayah buka pintu ini.....
kain bertulisakan "SELAMAT DATANG KEMBALI DI RUMAH"menyambutku, teriak-teriakan histeris teman-teman SMPku membunyi, semua hadir di acara suka cita ini, malam ini tiada siapapun yang sedih, semua larut dalam pesta malam ini.
matahari mulai menyapa hari yang cerah sekaligus istimewa ini, maklum ini adalah pagi pertamaku setelah lebih dari seminggu ku berkelana di dunia mimpi, makan pagi itu sangat spesial, ayah ibu semua larut dalam canda tawa, menciptakan kembali kehangatan kasih sayang di keluarga kami yang sempat hilang dterpa himpitan ekonomi, sesekali ku bertanya pada hati ini,
" apakah kehangatan keluarga seperti inikah yang aku dan bundaku rindukan..... ?" tanyaku pada hati yang bahgia ini
Canda tawa pun makin menjadi sampai tak terdengar suara adit yang telah lama permisi namun tidak ada jawaban.. lalu dia pun masuk rumah
"maaf... bu saya masuk sembarangan, tadi dah salam gak ada jawaban" kata adit menjelaskan
"ya gak apa apa , makan dulu Dit?"tanyaku menawarkan makanan
"ngak usah..., saya sudah makan tadi..." jawab adit mengelak
"oh ya, Sekar.., adit dah datang tuh....,"tanya ibuku
alat-alat kedokteran mulai menempel ditubuh mungilku ini, Galuh tak pernah absen kalau mengunjungi rumahku, bahkan kabut-kabut putih belum lenyap ditelan sinar mataharipun dia sudah hadir di rumahku.
tatapan mata-mata orang yang menyayangiku membuatku tertengguk malu saat alat-alat kedokteran menempel lekat di tubuh mungil ini,
"dah selesai sekar.... selanutnya kamu harus jalani hemoterapi" kata adit menenangkan hatiku ini
"ya dok... kapan dok..?"tanyaku
"setiap minggu aku akan menjemputmu.... kamu mau kan?" kata adit
"ya boleh dok.... Galuh..kamu jangan cemburu lho? tanyaku bercanda
"gak kok, kalau itu agar kamu sembuh aku akan lakukan " jawab galuh ngegombal

kini hari-hariku terasa amat berbada, apalagi saat matahari minggu mulai menyapa... kusambut hari minggu dengan suka cita, belum lagi menunggu kehadiran si dokter ganteng adit,sebenarnya hatiku ini masih bimbang menentukan Galuh atau Adit yang akan menemani masa tuaku, namun aku pastikan bahwa waktu akan menjawabnya.
minggu demi minggu telah berlangsung, kini kaki mungil ini sudah siap menapakkan kembali ke tanah, kuberanjak dari kursi roda tuaku ini, Galuh dan Adit menuntun langkah-langkah pertama ini setelah sekian lama kuterbaring tak berdaya, kini kaki mungil ini sudah mampu menapak di bumi nusantara ini, senyum bahagia ayah dan bunda menemani langkah pertama ini.
Rasa-rasa tak wajar mulai tumbuh dihatiku , mungkin ini juga terjadi pada Adik si dokter yang telah merawatku dengan kasih sayang yang tidak biasa, jalan bareng, di antar jemput hemoterapi meluluhkan hatiku yang sempat kaku ini, perhatiannya sungguh dapat mengalihkan pandangan mata orang tuaku.
awan-awan merah mulai bertebaran diatas angkasa sore, matahari yang tertutup awan tipis makin menunjukkan keelokannya, bulan purnama yang mulai berontak ingin segera menampakkan keelokannya menjadikan sore itu sempurna bagiku, kutertenguk terdiam, menatap ke angkasa sore, dua ornag pria saling berontak di hati yang hampa ini, jujur ku bingung memilih, tenggokan kering ini seolah tak mampu lagi bicara.
langit gelap menyelimuti bumi nusantara ini, suara petir-petir menggelegar setiap detik seolah petir tak biarkan seorangpun keluar rumah, hujan deras dari pagi hari menemani malam yang menyeramkan itu, hujan deras masih terus mengguyur rumah tua kami ini,belum lagi tiupan kencang sang bayu yang menumbangkan pohon-pohon besar kehangatan kasih sayang keluarga makin terasa ditengah hujan petir ini, kilatan cahaya membutakan mata kami, disusul suara bentakan yang amat keras membuat diriku tumbang di malam ini.
Panik, kawatir, dan kaget inilah yang berdiam di hati ayah dan bundaku malam ini, Adit dan Galuh yang menerima berita tersebut langsung datang ke rumah, mereka melawan kejamnya alam ini hanya untuk pujaan hatinya, Adit yang juga seorang dokter langsung memeriksa keadaanku, memang dalam waktu dekat ini aku sering jatuh bangun pingsan, sample darahku diambil untuk mematikan penyakit yang telah lama hinggap ini.
lantunan ayat suci alqur'an mengunggah untuk membuka mata ini, ini adalah kali kedua ku terbangun keajaiban ayat-ayat suci alqur'an,
"sekar... syukurlah kau sudah sadar nak..... kau tidak apa-apa kan......? kami semua mencemaskan mu nak..... "kata ibuku yang sangat cemas
"saya gak apa-apa bun.... tenang saja bun..." jawab ku
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di BoyTrik

Artikel Menarik Lainnya :

Ditulis oleh Unknown - Minggu, 16 Desember 2012 - 09:56
Comments
1 Comments

1 Komentar untuk "Cerpen"

setelah baca tolong saran anda!